Nama : Dwi Asri
Puspitasari
NPM : 23314277
Kelas : 1TB01
Manusia merupakan makhluk
individu. Manusia itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat
spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan
yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Kepribadian suatu individu tidak
sertamerta langsung terbentuk, akan tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi
sedikit dan melalui proses yang panjang.
Setiap individu pasti akan mengalami
pembentukan karakter atau kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang
sangat panjang dan banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan
keluarga. Hal ini disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat
dan kita lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti
menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti akan
mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup keluarga,
tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang harus di patuhi dan
hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Dengan adanya naluri yang
dimiliki suatu individu, dimana ketika dapat melihat lingkungan di sekitarnya
maka secara tidak langsung maka individu akan menilai hal-hal di sekitarnya
apakah hal itu benar atau tidak, dan ketika suatu individu berada di
dalam masyarakat yang memiliki suatu norma-norma yang berlaku maka
ketika norma tersebut di jalankan akan memberikan suatu pengaruh dalam
kepribadian, misalnya suatu individu ada di lingkungan masyarakat yang disiplin
yang menerapkan aturan-aturan yang tegas maka lama-kelamaan pasti akan
mempengaruhi dalam kepribadian sehingga menjadi kepribadian yang disiplin,
begitupun dalam lingkungan keluarga, semisal suatu individu berada di lingkup
keluarga yang religius maka individu tersebut akan terbawa menjadi pribadi yang
religius.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan , kaki dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian setiap individu
yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya
hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat
mempengaruhi kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang
ada didalam masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian
yang sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas
dan pengaruh dari lingkungan sekitar seperti keluarga dan masyarakat maka akan
memberikan pertumbuhan bagi suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka
terbentuklah individu yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan
sekitar.
Keluarga dan Fungsi Keluarga
Keluarga adalah susunan orang-orang
yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian
antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak
biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi dan unit terkecil dari masyarakat
yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal
di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Keluarga merupakan kesatuan dari
orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan
peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, /]ayah dan ibu, putra dan
putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut
dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui
sentimen-sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional
yang menghasilkan pengalaman.
1. Keluarga
Inti
Keluarga inti ( Nuclear Family )
adalah unit keluarga yang terdiri dari suami, isteri, dan anak-anak mereka yang
kadang-kadang disebut juga sebagai “conjugal” family.
2. Keluarga
Besar
Keluarga besar ( extended
family )Keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri, dan
anak-anak kandung, juga sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal
(ibu, bapak, kakek, nenek, mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal
(kakak, adik, ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
3. Tipe
– Tipe Keluarga Besar
1. Patrilineal
: keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
2. Matrilineal
keluarga: sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa
generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3. Matrilokal
: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4. Patrilokal
: sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga
kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga
itu.
Ada beberapa fungsi yang dapat
dijalankan keluarga, sebagai berikut :
1.
Fungsi biologis
A.
Untuk meneruskan keturunan.
B.
Memelihara dan membesarkan anak.
C.
Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
D.
Memelihara dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi Psikologis
A.
Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
B.
Memberikan perhatian diantara anggota
keluarga.
C.
Membina pendewasaan kepribadian anggota
keluarga.
D.
Memberikan Identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
A.
Membina sosialisasi pada anak.
B.
Membentuk norma-norma perilaku sesuai
dengan tingkat perkembangan anak.
C.
Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
A.
Mencari sumber-sumber penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga.
B.
Pengaturan penggunaan penghasilan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
C.
Menabung untuk memenuhi kebutuhan
keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan
hari tua, dsb.
5. Fungsi Pendidikan
· Menyekolahkan anak untuk memberi
pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai bakat
dan minat yang dimilikinya.
·
Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan
dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang
dewasa.
·
Mendidik anak sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Ahli lain membagi fungsi keluarga, sebagai berikut :
i.
Fungsi Pendidikan : Dalam hal ini tugas
keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan
kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa.
ii.
Fungsi Sosialisasi anak : Tugas
keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan
anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
iii.
Fungsi Perlindungan: Tugas keluarga
dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik
sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
iv.
Fungsi Perasaan : Tugas keluarga dalam
hal ini adalah menjaga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana
anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama
anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan
keharmonisan dalam keluarga.
v.
Fungsi Religius : Tugas keluarga dalam
fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga
yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk meyakinkan
bahwa ada kehidupan lain setelah dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis
Tugas kepala keluarga dalam hal ini
adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi
keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur
penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
keluarga.
7. Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi
ini tidak harus selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan
di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman
masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis
Tugas keluarga yang utama dalam hal ini
adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
a. Jenis-jenis Kelompok
Jenis-jenis kelompok dapat dibedakan
berdasarkan klasifikasi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan dalam
lingkungan organisasi atau perusahaan, maka ada jenis kelompok formal dan
kelompok tidak formal. Kelompok formal adalah sub unit sah dari organisasi yang
telah ditetapkan anggaran dasar organisasi atau oleh suatu ketetapan manajemen.
Jadi kelompok ini sengaja dibentuk untuk memenuhi tugas yang nyata guna
mendukung keseluruhan tugas organisasi. Kelompok informal adalah kelompok yang
muncul sebagai upaya pemenuhan kebutuhan inividu dengan mengembangkan tata
hubungan dengan anggota lain dalam organisasi. Kelompok informal hanya dapat
terbentuk apabila lokasi fisik anggota-anggotanya, sifat pekerjaan, dan jadwal
kerja memungkinkan untuk terbentuknya kelompok. Oleh karena itu kelompok
informal muncul dari kombinasi antara fakor-faktor formal dan kebutuhan manusia
sebagai anggota-anggotanya
b.Fungsi-fungsi Kelompok
Pada dasarnya fungsi kelompok dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Artinya suatu kelompok tertentu dapat memenuhi kebutuhan fungsi organisasi formal dan kebutuhan pribadi.
Fungsi organisasi formal adalah aspek-aspek kegiatan kelompok yang bertepatan dengan tugas pokok organisasi, antara lain :
1.kelompk dapat digunakan sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, dan tidak mudah untuk dibahi-bagikan dalam tugas-tugas tersendiri,
2.kelompok dapat digunakan sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu.
3.kelompok dspat menjadi penghubung penting atau menjadi koordinator beberapa bagian.
4.kelompok dapat berfungsi sebagai cara untuk memecahkan berbagai masalah yang memerlukan pengolahan informasi yang sangat pelik.
5.kelompok dapat digunakan untuk memudahkan pelaksanaan keputusan yang rumit, dan
6.kelompok dapat digunakan sebagai wahana sissialisasi atau pelatihan satu sama lain.
Kelompok sebagai fungsi pemenuhan kebutuhan
individual didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam kebutuhan,
dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan itu meliputi :
1.kelompok sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang
2.kelompok sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri
3.kelompok merupakan sarana untuk menguji kenyataan sosial, melalui diskusi dengan kelompok lain, pengembangan perspektif dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial.
4.kelompok dapat menghilangkan rasa kurang aman, cemas, dan tidak berdaya
5.bagi para anggotanya kelompok merupakan mekanisme pemecahan masalah dan penyelesaian tugas, terutama yang berkaitan dengan masalah pribadi masing-masing anggota.
1.kelompok sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan persahabatan, dukungan, dan kasih sayang
2.kelompok sebagai sarana untuk mengembangkan, meningkatkan dan menegaskan rasa identitas dan memelihara harga diri
3.kelompok merupakan sarana untuk menguji kenyataan sosial, melalui diskusi dengan kelompok lain, pengembangan perspektif dan konsensus bersama yang dapat mengurangi keragu-raguan dalam lingkungan sosial.
4.kelompok dapat menghilangkan rasa kurang aman, cemas, dan tidak berdaya
5.bagi para anggotanya kelompok merupakan mekanisme pemecahan masalah dan penyelesaian tugas, terutama yang berkaitan dengan masalah pribadi masing-masing anggota.
Individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang
tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpama keluarga
sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah
merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak
masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari
satu.
Selanjutnya, perkembangan manusia sebagai makhuk individu yang
wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin.
Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keseluruhan jiwa raga
yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat
diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang
menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari
berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada
lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini
terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu
pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang
secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau
empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman
dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.
Menurut aliran psikologi
gestalt pertumbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang
pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai
bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang
lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian
menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah
proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu
yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada.
Konsep aliran sosiologi
tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu
proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian
tahap demi tahap disosialisasikan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan:
1. Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini
berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor
yang dibawa sejak lahir
2. Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini
berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan
individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan
sama sekali.
3. Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini
berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan
pertumbuhan individu.
Dalam pertumbuhkembangan
suatu individu tak dapat terlepas dari peranan keluarga dalam membentuk
pertahanan terhadap serangan penyakit sosial sejak dini. Orang tua yang sibuk
dengan kegiatannya sendiri tanpa mempedulikan bagaimana perkembangan
anak-anaknya merupakan awal dari rapuhnya pertahanan anak terhadap serangan
penyakit sosial.
Sering kali orang tua
hanya cenderung memikirkan kebutuhan lahiriah anaknya dengan bekerja keras
tanpa mempedulikan bagaimana anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan alasan
sibuk mencari uang untuk memenuhi kebutuhan anaknya. Alasan tersebut sangat
rasional dan tidak salah, namun kurang tepat, karena kebutuhan bukan hanya
materi saja tetapi juga nonmateri. Kebutuhan nonmateri yang diperlukan anak
dari orang tua seperti perhatian secara langsung, kasih sayang, dan menjadi
teman sekaligus sandaran anak untuk menumpahkan perasaannya.
Kesulitan para orang tua
untuk mewujudkan keseimbangan dalam pemenuhan kebutuhan lahir dan batin inilah
yang menjadi penyebab awal munculnya kenakalan remaja yang dilakukan anak dari
dalam keluarga yang akhirnya tumbuh dan berkembang hingga meresahkan
masyarakat. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dari keluarga yang tidak
harmonis.
Kasih sayang dan perhatian anak tersebut cenderung diabaikan
oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, ia akan mencari bentuk-bentuk pelampiasan
dan pelarian yang kadang mengarah pada hal-hal yang menyimpang. Seperti masuk
dalam anggota genk, mengonsumsi minuman keras dan narkoba, dan lain-lain. Ia
merasa jika masuk menjadi anggota genk, ia akan diakui, dilindungi oleh
kelompoknya. Di mana hal yang demikian tersebut tidak ia dapatkan dari
keluarganya(2). Oleh karena itu, sangatlah dibutuhkan suatu
keluarga yang harmonis oleh suatu individu dalam perkembangannya.
Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :
1. Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
2. Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga
mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3. Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi
anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu
sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan
keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
6. Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari
penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi
rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
7. Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang
pengalaman masing-masing, dan lainnya.
8. Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan
keturunan sebagai generasi selanjutnya.
9. Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara
keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Kemudian definisi dari kata keluarga itu sendiri adalah
lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga
sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu , memiliki hubungan
antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab diantara individu
tersebut. Keluarga merupakan tempat pertama dalam pembentukan karakter dari
perilaku suatu individu dalam perkembangannya sebagi makhluk social.
Selain keluarga, perilaku masyarakat disekitarnya pun turut
berperan dalam menentukan pola perkembangan suatu individu. Masyarakat sendiri
berarti suatu istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang
tinggal bersama-sama. Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan
perhubungan antara berbagai individu. Dari segi pelaksanaan, ia bermaksud
sesuatu yang dibuat – atau tidak dibuat oleh
kumpulan orang itu. Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial.
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat
digolongkan menjadi:
1. Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana
(primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari
latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan
pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.
2. Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial,
atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang
tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan
dicapai.
Kemudian dalam
perkembangannya masyarakat dapat pula digolongkan menjadi masyarakat non industri
dan masyarakat industri.
1. Masyarakat non industri
Terbagi menjadi dua kelompok :
a. Kelompok Primer
Dalam kelompok primer,
interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Biasa
disebut juga dengan kelompok “face to face group”, sebab para anggota kelompok
sering berdialog, bertatap muka, karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih
akrab.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok
sekunder, terpaut saling hubungan tak langsung, formal, juga kurang bersifat
kekeluargaan. Oleh sebab itu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja
antaranggota kelompok diluar atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
2. Masyarakat industri
Masyarakat yang
pembagian kerjanya bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakin tinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan. Otonomi sejenis, juga menjadi ciri dari bagian masyarakat
industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian khusus yang
dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.
Contoh-contohnya
: tukang sepeda, tukang sandal, tukang bubur, dsb(5).
Manusia sebagai makhluk
individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, dalam
proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun
rohaninya. Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri,
saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan
hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok atau anggota masyarakat.
Aspek individu,
keluarga, masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan.
Yakni, tidak akan pernah ada keluarga dan masyarakat apabila tidak ada
individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana
individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan
perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu
tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai
lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam
pembentukan sikap suatu individu, sedang masyarakat merupakan media sosialisasi
seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga
dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu
masyarakat tersebut.
URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah
masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak
merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan
sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa
didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat
penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah
suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu kependudukan, definisi urbanisasi berarti
persentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari
desa ke kota hanya salah satu penyebab urbanisasi. Perpindahan itu sendiri
dikategorikan 2 macam, yakni migrasi penduduk dan mobilitas penduduk. Migrasi
penduduk adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk
tinggal menetap di kota, sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan
penduduk yang hanya bersifat sementara saja atau tidak menetap.
Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa,
seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan,
informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain
sebagainya.
Pengaruh-pengaruh tersebut bisa dalam bentuk sesuatu yang mendorong,
memaksa atau faktor pendorong seseorang untuk urbanisasi, maupun dalam bentuk
yang menarik perhatian atau faktor penarik. Di bawah ini adalah beberapa atau
sebagian contoh yang pada dasarnya dapat menggerakkan seseorang untuk melakukan
urbanisasi perpindahan dari pedesaaan ke perkotaan.
Kesimpulan : manusia adalah makhluk sosial. Tanpa adanya manusia lain hidup
hanya akan terasa hampa, tanpa sosialisasi, bantu membantu, lalu tidak adanya
interaksi hanya akan terasa sia-sia. Tidak ada manusia yang tidak punya
masalah.
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Urbanisasi